Pekanbaru, Rotte Bakery – Selamat hari disabilitas internasional. Hari Disabilitas Internasional telah ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tanggal 3 Desember setiap tahunnya.
Rotte Bakery Hadir di WhatsApp Channel
FollowPeringatan Internasional dilakukan untuk mempromosikan hak dan kesejahteraan penyandang disabilitas di semua bidang masyarakat.
Lantas bagaimana sejarah Hari Disabilitas Internasional?
Sejarah Hari Disabilitas Internasional
Dilansir dari Kompas.com (3/12/2021) Hari Disabilitas Internasional diproklamirkan pada tahun 1992 oleh Resolusi Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Adapun proklamasi tersebut bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan masalah yang dihadapi penyandang disabilitas dalam setiap aspek kehidupan baik politik, sosial, ekonomi dan budaya.
Kita semua sama-sama makhluk Tuhan Yang Maha Esa. Sepatutnya kita saling menghormati dan menyayangi. Salam hangat di Hari Disabilitas Internasional, 3 Desember 2021. pic.twitter.com/FVOhF32qkB
— Kementerian Agama RI (@Kemenag_RI) December 2, 2021
Dilansir dari Liputan6.com (3/12/2021) Sekjen UN António Guterres mengatakan, peringatan tahunan IDPD dicanangkan pada 1992 oleh United Nations General Assembly resolution 47/3 dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran akan masalah yang dihadapi penyandang disabilitas dalam setiap aspek kehidupan politik, sosial, ekonomi dan budaya.
Setelah puluhan tahun, Konvensi Hak Penyandang Disabilitas (CRPD), diadopsi pada 2006. CRDP mengedepankan hak dan kesejahteraan penyandang disabilitas dalam implementasi Agenda 2030 untuk Pembangunan Berkelanjutan dan kerangka pembangunan internasional lainnya.
Tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan partisipasi penyandang disabilitas dalam masyarakat, mengakhiri diskriminasi terhadap mereka, dan menciptakan kesempatan yang sama.
Selain itu Hari Disabilitas Internasional ini memiliki tujuan untuk mempromosikan hak dan kesejahteraan penyandang disabilitas di semua golongan masyarakat.
CRDP ini mengedepankan hak dan kesejahteraan penyandang disabilitas dalam implementasi Agenda 2030 untuk Pembangunan Berkelanjutan dalam kerangka pembangunan internasional lainnya.
Menurut WHO, terdapat lebih dari 1 miliar orang mengalami disabilitas, dan angka ini diperkirakan akan meningkat. Sebagiannya karena populasi menua dan peningkatan prevalensi penyakit tidak menular.
Dari jumlah itu, UN memperkirakan 80 persennya tinggal di negara berkembang. Padahal hanya sedikit negara yang memiliki mekanisme yang memadai untuk menanggapi sepenuhnya prioritas dan persyaratan kesehatan penyandang disabilitas.
Oleh karena penyandang disabilitas yang mengalami konsekuensi kesehatan, sosial dan ekonomi dari isu-isu global secara tidak proporsional, jadilah hari tersebut sebagai hari peringatan IDPD.
Tema Hari Disabilitas Internasional
Setiap tahunnya Hari Hari Disabilitas Internasional memiliki tema yang berbeda-beda.
PBB juga menyampaikan bahwa penyandang disabilitas juga dibutuhkan untuk ikut serta dalam mencapai keberlanjutan tujuan pembangunan.
Wabah Covid-19 membuat lebih dari satu miliar orang di dunia menemui hambatan dan ketidaksetaraan, utamanya bagi penyandang disabilitas.
Karena itulah respon pemulihan pandemi yang inklusif disabilitas juga harus dipandu oleh orang-orang disabilitas itu sendiri, guna mengatasi ketidakadilan dan diskriminasi, memperluas akses ke teknologi dan memperkuat institusi untuk menciptakan dunia pasca Covid-19 yang lebih inklusif, mudah diakses dan berkelanjutan.
“Saya mendesak semua negara untuk sepenuhnya mengimplementasikan Konvensi Hak-Hak Penyandang Disabilitas,” ujar Sekjen PBB.
Negara-negara juga diharapkan aktif untuk melibatkan penyandang disabilitas beserta organisasi perwaliannya.
“Di Hari Penyandang Disabilitas Internasional ini, marilah kita berkomitmen untuk membangun inklusif dan masa depan yang adil bagi semua orang, tanpa meninggalkan siapa pun,” ujarnya.
#JumatBerkah 3rd of Desember atau 3 Desember itu ada peringatan Hari Disabilitas Internasional
Ada momen ketika naik ojek online yang tuna rungu,& dibelakang helm tertulis tanda untuk mengarahkan dengan menepuk pundaknya.
Dan, cafe sunyi di Jakarta juga pekerjanya Disabilitas pic.twitter.com/JMHVXG42Ga
— Salman Faris (@salmanbiroe) December 3, 2021