Yayasan Rotte Indonesia Mulia (RIM) berkolaborasi dengan Generasi Baru Indonesia (GenBI) melakukan kegiatan peduli pendidikan kesekolah-sekolah didaerah terpencil yang kurang sejahtera. GENBI dan ROTTE (melalui RIM) sangat tertarik untuk melaksanakan kegiatan ini karena kami menilai pendidikan adalah hal yang sangat penting bagi kehidupan manusia.
Rotte Bakery Hadir di WhatsApp Channel
FollowMenyaksikan Adik-adik pelosok negeri yang sedang berjuang mengenyam pendidikan dengan keterbatasan fasilitas, telah menarik simpati kami untuk ikut andil membantu, walaupun bantuan itu tidak seberapa, paling tidak ini bisa menjadi salah satu penyemangat mereka untuk terus semangat menuntut ilmu dan membuat mereka merasa bahwa masih banyak yang peduli dengan keadaan mereka.
Sasaran kali ini adalah Sekolah Dasar Marginal Plasma 04 Desa Sungai Besar, Kecamatan Pucuk Rantau, Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau. Dengan jumlah siswa sebanyak 112 siswa. Sekolah tersebut berada jauh dari kota Pekanbaru, perjalanan kesana menghabiskan waktu selama tujuh jam menggunakan mobil.
Bangunannya dari papan yang mulai lapuk dan lantai semen yang sudah pecah-pecah. Jumlah ruangan yang terbatas juga membuat aktivitas belajar mengajar di sekolah ini menjadi kurang efektif. Bayangkan saja, satu ruangan diisi oleh dua kelas. Kelas satu bergabung dengan kelas dua, kelas tiga bergabung dengan kelas empat dan kelas lima bergabung dengan kelas enam.
Untuk bisa mewujudkan kunjungan ini Anggota GenBI Riau telah melakukan penggalangan dana dengan berbagai cara, misalnya dengan berjualan baju bekas, nasi goreng, martabak mesir, dan gorengan selama dua minggu. Hasil penjualan dan donasi yang terkumpul itulah nantinya yang kemudian diberikan ke SD tersebut.
GenBI Riau sepakat donasi yang terkumpul akan dibelikan alat tulis, seperti buku tulis, buku gambar, penggaris, penghapus, dan tempat pensil. Ada juga kaos kaki, susu, dan makanan ringan lainnya.
Belum puas dengan hasil dana yang terkumpul, para anggota Genbi kemudian terpikir untuk membeli produk Rotte, kemudian mereka mendatangi Outlet Rotte Garuda Sakti untuk mencoba dapat membeli dengan harga diskon, karena mereka sering dengar bahwa Rotte cukup dermawan dan sangat mungkin mereka akan mendapat produk Rotte dengan harga diskon.
Sesampainya di outlet Rotte Garuda Sakti, petugas penjualan disana mengarahkan para anggota Genbi ini untuk menemui Pak Herry di RIM, dan akhirnya merekapun nekat mengunjungi kantor RIM walaupun saat itu sudah cukup sore menjelang maghrib. Ketika bertemu dengan pimpinan RIM, Saat itu anggota GenBI Riau menceritakan kondisi Sekolah Dasar Marginal Plasma 04. Setelah mendengarkan penjelasan dari Muttaqin salah satu anggota GenBI Riau, pak Herry Irawan selaku Direktur Yayasan RIM menyambut baik niat yang akan dilaksanan oleh teman-teman GenBI Riau. Kebetulan kegiatan yang dilakukan berkaitan dengan program kerja dari Yayasan RIM sendiri.
Alih-alih mendapatkan diskon, pimpinan Rotte bpk Herry Irawan malah memberikan bantuan yang tidak pernah disangka-sangka oleh para anggota GenBi. Pak Herry memberikan bantuan berupa 2 unit mobil untuk transportasi ke sana, 2 orang Staff RIM dan 1 orang driver. Selain itu juga RIM memberikan bantuan dana untuk keperluan selama perjalanan pulang dan pergi.
Perjalanan tim GenBI dengan tim Yayasan RIM dimulai pada tanggal 02 April 2019, mengunakan dua mobil karena harus membawa banyak barang yang akan didonasikan. Tepat pukul 04:00 pagi tim dari yayasan RIM sudah bersiap-siap bersama tim GenBI di kantor yayasan RIM, menyiapkan apa yang akan dibawa dan menyiapkan mental serta tenaga.
Mengingat medan yang akan kami lalui tidak mudah. Tim yang berangkat terdiri dari tim Yayasan RIM tiga orang dan tim GenBI sembilan orang. Total yang berangkat 12 orang. Sebelum berangkat kami melakukan do’a bersama setelah sebelumnya kami melakukan sholat subuh di masjid Ubudiyah, jalan Garuda Sakti KM.02.
Meskipun baru kenal beberapa hari, tim Yayasan RIM dan tim GenBI sudah bisa akrab dan saling berbagi ilmu satu sama lain. Selain itu selama di perjalanan setiap anggota berbagi cerita dan pengalaman dalam kegiatan sosial yang pernah dilakukan. Dengan latar belakang jurusan yang berbeda di kampus tapi memilki satu tujuan yang sama yaitu ingin membantu sesama dan peduli terhadap lingkungan sosial.
Canda dan tawa tertuang selama kami diperjalanan, mulai yang suka bercerita, suka bercanda dan menghidupkan suasana sampai ada juga dari awal berangkat hingga sampai ketujuan tidur karena mabuk perjalanan. Seru? Pasti, anggota wanita dari GenBI yang tangguh tak menyurutkan semangat mereka untuk tidak mengeluh selama diperjalanan. Karena bagi mereka mementingkan urusan orang lain harus diutamakan dari pada urusan diri sendiri.
Dari simpang Pangkalan menuju ke Sekolah Dasar Marginal Plasma 04 butuh waktu satu jam lagi dengan melewati jalanan bebatuan dan berlumpur. Dua orang guru Sekolah Dasar tersebut ikut mengiringi perjalanan kami untuk sampai ke lokasi tujuan. Sungguh mulia hati para guru ini, Setiap hari medan seperti ini yang harus mereka lalui untuk dapat mengajar dan mencerdaskan anak Indonesia.
“Alhamdulillah selama kegiatan yang dilakukan mulai dari pengumpulan donasi sampai kegiatan ini selesai, Allah memudahkan urusan kami, tidak ada kendala yang kami lalui semua berjalan lancar”, ungkap Iis salah satu anggota GenBI Riau. Nanda selaku ketua pada kegiatan ini mengugkapkan rasa syukur kepada Allah, setiap urusan yang dilalui oleh tim berjalan mulus meskipun mobil yang mereka naiki sempat mogok di tengah jalan. Hal itu mereka jadikan pelajaran agar kedepannya lebih siap lagi dalam melakukan kegiatan di tempat yang jauh.
Lelah yang dialami tim terbayar saat tiba di tempat tujuan disambut meriah oleh anak-anak SD Marginal Plasma 04. Mereka menjerit dan keluar ruangan belajar meneriakkan ‘abang sama kakak datang, horeee’. Sungguh cerianya mereka dibalik keterbatasan fasilitias yang mereka hadapi. Saat melangkahkan kaki masuk ke ruangan belajar, betapa mirisnya melihat kondisi bangunannya, sempit, panas, dan juga bangunan papan yang sudah mulai lapuk. Namun, kami benar-benar dibuat salut dengan semangat anak didik disekolah ini begitu tertib dan mudah di atur. Siswanya baik-baik, santun dan juga ceria.
Ferdi salah satu siswa memperkenalkan dirinya dan menyampaikan cita-cita yang ingin ia raih, ‘Bang, saya mau jadi orang sukses dan kaya, karena saya mau membantu saudara-sudara saya yang lain, karena Ferdi ingin seperti abang dan kakak suka nolong orang’. Kami semakin terharu mendengar ungkapan anak kelas 4 SD ini.
Suasana ceria dan semangat semakin terbangun ketika kak Ray dari yayasan RIM membawakan GAMES yang lucu serta mendidik, membuat kegiatan ini semakin seru, semua tertawa lepas, seakan mereka melupakan kesulitan serta kesedihan akibat keterbatasan yang mereka alami. Acara selanjutnya kami membagikan rotte bakery yang kami bawa dari Pekanbaru.
Senang rasanya bisa melihat mereka menyantap makanan dengan melihat ekspresi polos mereka seperti tidak ada beban yang mereka rasakan. Kegiatan terakhir ini tutup dengan pembagian donasi yang sudah disiapkan untuk 112 siswa yang ada di SD Marginal Plasma 04 dan foto bersama dengan para siswa dan juga guru-guru yang setia menemani selama acara berlangsung.
Seluruh anggota tim mengambil banyak pelajaran dari perjalanan ini. Salah satunya semangat dalam menuntut ilmu harus terus dilakukan mengingat masih banyak diluar sana yang ingin nyaman belajar namun hal itu tidak tercapai. Untuk itu kesempatan yang ada harus dimanfaatkan sebaik mungkin. Dan tetap mengutamakan urusan orang lain yang membutuhkan bantuan dari kita semua.
Karena sebuah negara akan maju apabila Sumber Daya Manusianya memiliki kompetensi yang mumpuni. Untuk para guru pahlawan negeri ini tetap semangat, tidak kenal lelah dalam mendidik generasi penerus bangsa. Seperti cita-cita yang diharapkan oleh bangsa Indonesia yang tertuang didalam Undang-Undang Dasar 1945 alinea ke empat yaitu untuk mencerdaskan bangsa Indonesia.
Pada saat perjalanan pulang, tim menjumpai ada sebuah panti asuhan anak yatim, yakni PANTI ASUHAN ANAK YATIM DAN TERLANTAR BAITURRAHMAN, yang berlokasi di desa Rimbo Panjang Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar. Tanpa pikir panjang, tim pun memutuskan untuk singgah dan bertemu dengan pengurus nya. Setelah berbincang sebentar, tim pun bergegas mencari kedai sembako terdekat, membeli sejumlah sembako dan langsung menyerahkan nya kepada pengurus panti. Sungguh ini adalah jalan kemudahan dari Allah, jalan kemudahan dalam perjalanan, dan jalan kemudahan untuk berbuat baik dimana saja serta kapan saja.
Bapak Herry Irawan Direktur yayasan RIM berharap, kegiatan seperti ini tidak berhenti sampai disini saja, kegiatan positif yang dilakukan teman-teman GenBI akan selalu kami support, selama masih sejalan dengan visi mis RIM. Bahkan COO RIM yang kala itu dijabat oleh Pak Budi Suhari menambahkan, bahwa untuk selanjutnya RIM akan berusaha membantu sekolah-sekolah terpencil untuk dapat memperoleh akses kepada sumber2 bantuan baik dari pemerintah, maupun dari lembaga-lembaga lain nya yang dapat memberikan bantuan.
Tetap semangat dan buat acara yang lebih besar serta lebih berdampak dari ini. Mari bersama-sama kita bantu saudara-saudara diluar sana yang membutuhkan dan ajak teman-teman yang lain agar lebih peka terhadap lingkungan sosial disekitar kita”, ujar beliau.